Kamis, 04 Februari 2010

KISAH POHON APEL

udah lama aku ga posting baru. dan kali ini aku bakalan berbagi kisah yang udah aku baca dan sangat menyentuh hati. bukan alay atau lebai walaupun mungkin aku sedikit alay , tapi jujur aku nangis baca cerita ini. mungkin saat aku mengetikkan cerita ini, air mataku juga bisa menari lagi di atas pipiku *puitis yang menjijikkan* ini adalah salah satu cerita populer bagi yang telah membacanya tolong resapi cerita ini baik2 dan bagi yang belum silahkan mengikuti kisahnya : :

KISAH POHON APEL
Suatu masa dahulu, terdapat sebatang pohon apel yang amat besar. ada seorang anak laki-laki yang begitu gemar bermain-main di sekitar pohon apel itu. setiap hari dia memanjat, memetik serta memakan apel sepuas hatinya, adakalanya dia beristirahat lalu terlelap disana. anak lelaki tersebut juga begitu menyayangi tempat bermainnya dan pohon apel itu juga sangat menyayangi anak tersebut.

Masa berlalu... anak lelaki itu sudah besar dan menjadi seorang remaja. dia tidak lagi menghabiskan masanya setiap hari bermain di sekitar pohon apel tersebut. namun begitu, suatu hari ia datang kepada pohon apel tersebut dnegan wajah yang sedih.

"Marilah bermain-main disekitarku," ajak pohon apel itu.

"Aku bukan lagi anak-anak, aku tidak lagi gemar bermain dengan engkau'"jawab remaja itu.

"yang aku mau mainan. aku perlu uang untuk membelinya,"tambah remaja itu dnegan nada yang sedih.

Lalu pohon apel itu berkata,"kalau begitu, petiklah apel-apel yang ada padaku. juallah untuk mendapatkan uang. dengan itu, kau dapat membeli mainan yang kau inginkan."

Remaja itu dengan gembiranya memetik semua apel dipohon itu dan pergi dari situ. dia tidak kembali lagi selepas itu. pohon apel itu merasa sedih. masa berlalu...

Suatu hari, remaja itu kembali. dia semakin dewasa. pohon apel itu merasa gembira. "marilah bermain-mainlah di sekitarku." ajak pohon apel itu.

"Aku tiada waktu untuk bermain. aku terpaksa bekerja untuk mendapatkan uang. aku ingin membangun rumah sebagai tempat perlindungan untuk keluargaku. maukah kau menolongku?"tanya anak itu.

"maafkan aku. aku tidak mempunyai rumah, tetapi kau boleh memotong dahan-dahanku yang besar ini dan kau buatlah rumah daripadanya." Pohon apel itu memberikan alternatif. Llau, remaja yang semakin dewasa itu memotong kesemua dahan pohon apel tiu dan pergi dengan gembiranya. pohon apel itupun turut gembira tetapi kemudiannya merasa sedih karena remaja itu tidak kembali selepas itu.

Suatu hari yang panas, seorang lelaki datang menemui pohon apel itu. dia sebenarnya adalah anak laki-laki yang pernah bermain-main dnegan pohon apel itu. sekarang dia telah matang dan dewasa.

"marilah bermain-main di sekitarku." ajak pohon apel itu.

"maafkan aku, tetapi aku bukan lagi anak lelaki yang suka bermain-main di sekitarmu. aku sudah dewasa. aku mempunyai cita-cita untuk berlayar. malangnya aku tidak mempunyai prahu. maukah kau menolongku?"tanya lelaki itu untuk kesekian kalinya.

"aku tidak mempunyai perahu untuk diberikan kepadamu. tetapi kamu boleh memotong batang pohon ini untuk dijadikan perahu. kamu akan dapat berlayar dengan gembira,"kata pohon apel itu.

llaki itu merasa amat gembira dan menebang batang pohon apel itu. dia kemudian pergi dari situ dengan gembira dan tidak kembali lagi selepas itu. alangkah sedih hati sang pohon...

namun begitu, pada suatu hari seorang lelaki yang semakin dimakan usia datang menuju pohon apel itu. dia adalah anak lelaki yang pernah bermain di sekitar pohon apel itu.

"maafkan aku..... aku sudah tak punya apa-apa lagi untuk diberikan kepadamu. aku sudah memberikan buahku untuk kau jual, memberikan dahanku untuk kau buat rumah, memberikan batangku untuk kau buat perahu. aku hanya ada tunggu dengan akar yang hampir mati..."kaata pohon apel itu dengan nada pilu.

"aku tidak mau apelmu karena aku sudah tiada bergigi lagi untuk memakannya, aku tidak mau dahanmu karena aku sudah tua untuk memotongnya, aku tidak mau batangmu karena aku sudah tiada ingin berlayar lagi. aku merasa lelah dan ingin istirahat, hanya ingin istirahat saja...." jawab lelaki tua itu.

"jika begitu, istirahatlah disini..."kata sang pohon.
lalu, lelaki tua itu duduk beristirahat di akar pangkuan pohon itu dan beristirahat lama sekali. mereka berdua menangis dengan gembira.

sahabat...
sebenarnya pohon apel yang dimaksudkan diatas adlah kedua orang tua, ibu ayah kita. bila kita masih muda kita selalu bermain dnegan mereka. ketika sudah meningkat remaja kita perlukan bantuan dari mereka, ketika dewasa kita tinggalkan mereka dan hanya kembali saat meminta pertolongan. namun begitu mereka tetap mau menolong kita dan melakukan apa saja asal kita bahagia dan gembira.
anda mungkin berfikir bahwa anak lelaki itu KEJAM terhadap pohon apel itu, tetapi fikirkanlah itu Kenyataannya begaimana kebanyakan anak-anak masa kini memperlakukan IBU dan AYAH mereka.
memang bukan hanya pendekatan fisik yang dibutuhkan, tetapi perhatian yang tulus dan lebih dari tu orang tua kita lebih butuh keyakinan bahwa kita menjadi manusia yang sebenarny, tidak sekedar ada dan hidup. tapi ada dan berguna bagi banyak orang.
buatlah mereka bahagia telah melahirkan kalian yang merupakan manusia yang luar biasa. dan biarkan mereka berkata "aku bangga dan bahagia karena telah melahirkanmu, merawatmu dan membesarkanmu... aku bnagga menjadi orang tuamu."
berilah mereka kesempatan untuk mengucapkannya sebelum mereka pergi untuk selamanya...
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
teman, cerita ini aku baca dari buku anak kerang yang dibelikan oleh papaku.
jujur aku paling rentan kalau diceritain tentang islam, allah, rasulullah, dan keluargaku. setelah aku baca ini pernah ga sih, kalian terpikirkan kalau orang tua kalian itu adalah yang terbaik yang kalian punya? yang selalu ada dalam suka duka kalian? tempat kalian meminta uang dan segala keperluan kalian. walaupun terkadang tidak dikabulkan pernahkan kalian menghitung berapa banyak yang ia berikan dan tidak ia berikan.
pernahkah kalian tau bagaimana perjuangan mereka untuk membesarkan kita dan mencukupi semua kebutuhan kita?
mereka ga pengen saat kita minta, kita butuh mereka ga bisa menuhin...
makanya mereka slalu nyoba buat ngasih yang terbaik...
berat tau jadi orang tua itu karena orang tua telah diberikan naluri oleh Allah SWT untuk menyayangi anaknya, namun sayang tidak semua anak mempunyai naluri untuk menyayangi orang tuanya...

kalau aku boleh nanya pernah ga sih kalian berusaha untuk memberikan sesuatu kepada orang tua kalian dan nyoba bikin mereka seneng dan ga hanya minta terus?
aku pribadi aja mungkin baru dikit atau mungkin belum pernah sama sekali...
aku jadi ingta kata salah sau temenku : kamu yang sekarang itulah anakmu nanti.
aku harap dari artikel ini kalian bisa sadar dan selalu berusaha untuk ga ngecewain orang tua kalian berusahalah membantu mereka... walaupun kasih sayang orang tua ga kebalas. paling tidak  berusahalah untuk membalasnya...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar